Double Diamond Director Jenny Prasetio
Kim Hui (top income jeunesse no #1 dunia) bersama Jenny Prasetio

Kim Hui (top income jeunesse no #1 dunia) bersama Jenny Prasetio
Jenny Prasetio dari awal melihat Jeunesse bukan bisnis biasa.
Tidak ada halangan apapun yang dapat merintangi ibu 3 anak ini ketika memutuskan bergabung di Jeunesse Global.
Hidup senang dan berkecukupan adalah pilihan hidup, bukan takdir. Inilah yang ditekankan oleh Jenny. Berfikir positif disertai usaha gigih, otomatis keberhasilan akan merangkul kita.
Baginya, tidak ada yang tidak mungkin, terlebih jika nilai sosial – rasa ingin menolong dan membantu – dijadikan landasan.
“Karena dengan begitu, semangat untuk berusaha akan terus menggunung setiap Anda membuka mata,” tegas istri dari seorang pengusaha sukses (Konglomerat Owner dari TOTO Sanitary).
Sama halnya dengan apakah Anda ingin sehat atau tidak. Tak beda jauh pula dengan makan makanan cepat saji atau makanan sehat saji.
Semua adalah pilihan, dan itu berpulang pada diri kita sendiri.
Enam tahun sudah perjuangan Jenny Prasetio dalam menyadarkan masyarakat Indonesia untuk cerdas memilih.
Pertanyaannya, kenapa banyak orang mudah terbujuk bahkan addict dengan narkoba?
Karena banyak cara yang mereka lakukan, tanpa kenal lelah dan tanpa kenal malu.
Lalu kenapa tidak bisa kita bujuk mereka dengan produk sehat kita yang kesenangannya tidak hanya sesaat, bahkan bisa sampai tujuh turunan,” terang Jenny.
Mulanya keputusan untuk terjun di bisnis jeunesse mendapat tantangan dari sang suami dan keluarga.
Tapi visi agar dirinya berguna dan mampu menjadi jembatan keberhasilan seseorang dalam memilih, baik dari kesehatan maupun gaya hidupnyalah yang menjadi motivasi utama.
“Saya tak bergeming walau tempaannya begitu kuat,” katanya.
Alhasil, kini Jenny Prasetio adalah seorang New Double Diamond dengan penghasilan yang tidak akan terbayang jika dilihat dari kacamata seorang ibu rumah tangga biasa seperti dirinya.
Diakuinya, produk jeunese bagus untuk pemeliharaan kesehatan dirinya.
Pertama coba-coba, kemudian merasakan manfaatnya, dan akhirnya jatuh cinta.
Bonusnya, bisnis ini sangat bagus untuk dijalankan. “Sehingga saya dapat dua point, yakni kesehatan dan penghasilan.”
Tidak bermaksud sombong, namun memang dari kecil Jenny hidup berkecukupan.
Dan bahkan paska menikah, jalan-jalan keluar negeri sudah menjadi kegiatannya.
Tengok kekencangan kulit beliau. Pastinya akan menangguk asumsi bahwa beliau melakukan operasi wajah.
“Saya hanya tertawa kemudian menjelaskan kepada mereka perihal kekencangan kulit saya,” katanya.
Jika dibandingkan dengan produk-produk kecantikan dengan harga yang lebih mahal hingga puluhan juta yang suka dibeli dan dipakainya, hasilnya tidak ada yang sebagus produk jeunesse yang beliau pakai sekarang.
Kini ratusan bahkan ribuan member jeunesse menjadi tanggung jawabnya.
Keberhasilannya dalam mencapai jenjang ini bukanlah semata-mata usaha pribadi. “Semua buah usaha team bersama. Tanpa mereka saya bukan apa-apa,” jelas Jenny yang terus memotivasi team setiap harinya.
Pantang Menyerah!
Kata itu menjadi pegangan beliau dalam bisnis jeunesse. Bekerja dengan hati ditambah misi positif akan menumbuhkan rasa itu.
Rasakan kebahagiaan hakiki manakala kita bisa melihat keberhasilan seseorang dari hasil motivasi kita.
Niscaya nilai materi tidak akan menjadi ukuran.
“Ketika kita melihat tingkat kesehatan bahkan finansial seseorang meningkat, atas usaha bersama, pasti kebanggaan hati yang tidak terbeli yang akan kita rasakan,” aku Jenny yang terus membantu banyak orang dalam menggapai impiannya, hidup sehat, awet muda, panjang umur untuk dirinya, suami, keluarga dan banyak orang lain.
Jalan yang dilalui tidak semulus yang dibayangkan. Semuanya kembali pada diri sendiri bagaimana menyikapi dan melakukan manuver sehingga keberhasilan itu bisa tercapai.
Memang manis dilihat ketika sudah berhasil. Namun tengok juga perjuangannya.
“Dan yang tangguh, adalah yang memiliki kemauan kuat. Karena resep itulah yang akan menghantarkannya pada kesuksesan.”
Awalnya total yang sudah disponsori (direkrut) bu Jenny Prasetio untuk menjadi partner di bisnis jeunesse adalah 100 orang lebih, namun tidak ada satupun yang serius.
Ibu Jenny tidak pernah menyerah dan terus berusaha. Akhirnya ibu Jenny bertemu 1 pemuda gaptek yang membuat bisnis jeunesse meledak di Indonesia.
Dialah IVAN (Stefanus Sandy).
Baca juga artikel lainnya :